San’a

Letak Geografis: 
Ibu kota Republik Arab Yaman sekarang. Kota San’a terletak pada posisi 23.5 lintang Utara dan 44.2 bujur Timur Nama San’a berasal dari kata “sana’a” yang dalam bahasa Yaman kuno berarti tenaga, kekuatan dan benteng.

Sejarah:  
Sejarah kota San’a bermula dari masa pemerintahan Hulk Amir bin Karb, raja kerajaan Saba dan Zu Rayan yang memerintah di awal abad I Masehi.

Sekitar tahun 530 M. raja Abrahah dari Habasyah yang mempunyai kendaraan gajah, bermaksud meruntuhkan Kakbah pada tahun kelahiran Nabi Muhammad saw. Dia muncul sebagai penguasa di San’a setelah jatuhnya raja Zu Nawas, seorang raja Yahudi yang sangat keras menindas kaum Kristen.
Setelah Abrahah berhasil menumbangkan raja Aryad, dia membuat kota San’a sebagai pusat administartif penguasa militernya. Abrahah sempat membangun sebuah katedral Kristen di San’a yang diberi nama dengan Qalis.

Penduduk Yaman termasuk warga yang dari sejak dini mengikuti Nabi Muhammad saw. dan ikut berjuang membela beliau. Setelah penaklukan Yaman, warga Yaman mempunyai peran besar dalam penyebaran dakwah Islam di luar semenanjung Arab.

Peristiwa yang terjadi di San’a: Sepeninggal Nabi saw. di San’a terjadi pemberontakan yang menuntut pemisahan dari negara Islam, namun perintahan khalifah di waktu itu berhasil menundukkan kaum separatis dan mengembalikan San’a ke dalam negara Islam.

Ketika pasukan Islam di bawah pimpinan Amru bin Ash berangkat untuk menaklukkan daerah-daerah di Syam, banyak penduduk San’a ikut bergabung dengan pasukan Islam. Setelah selesai penaklukan, banyak mujahidin asal Yaman yang masih tetap berdomisili di daerah Syam dan daerah-daerah lain yang telah ditaklukkan.

Agresi Luar: Kota San’a menghadapi beberapa kali agresi luar, di antaranya agresi tentara Salib, Mongol, Portugis, Belanda dan Inggris. Namun pasukan Salahuddin Al Ayubi dan tentara Mamalik, pada abad ke enam Hijrah berhasil mengusir tentara Salib dan Mongol dan berhasil menduduki pintu Laut Merah.

Yaman tunduk di bawah kekuasaan Turki Usmani kemudian di bawah kekuasaan Mesir: Ketika Sultan Salim I berkuasa di Turki, Yaman menyatakan tunduk di bawah kekuasaan Turki Usmani, setelah itu Yaman tunduk di bawah kekuasaan gubernur Mesir Muhammad Ali Pasha.

Persaingan dunia dalam memperebutkan Yaman: Beberapa kurun waktu, Yaman menjadi ajang persaingan dunia antara pasukan Eropah dan Turki Usmani. Pada abad ke sembilan belas hijrah, Inggris berhasil menduduki kota Aden. Dengan demikian rakyat Yaman berada di bawah kekuasaan emprialis dan menjadi ajang perebutan kekuasaan dunia. Rakyat Yaman bangkit mengadakan revolusi beberapa kali, namun pada awal abad ke dua puluh, Yaman yang pada waktu itu diberi nama dengan Kerajaan Perwalian Yaman dinyatakan tunduk di bawah Liga Bangsa Bangsa, kemudian pertengahan abad ke  dua puluh bergabung dengan Liga Arab. Pada tahun 1962 Yaman memproklamirkan berdirinya Republik Yaman menumbangkan bentuk kerajaan.

Tokoh-tokoh penting:  
Banyak ilmuan, pakar fikih, sastrawan dan penyair yang mengafiliasikan diri dengan San’a. Hal itu terus berlangsung secara bersinambung, sehingga di kota San’a tidak pernah kosong dari ilmuan, pakar fikih mujtahid, sastrawan dan penyair. Ubaid bin Syariah, mengarang sejarahnya yang tersohor itu di kota San’a, sehingga dia dipanggil oleh khalifah Muawiah bin Abu Sofyan untuk bergabung ke istana. Wahab bin Munabbih seorang ilmuan tersohor yang oleh rakyatnya dijuluki sebagai hujjatul Quran meninggal di kota ini. Tokoh lain adalah; Imam Hafiz Abdurrazik As-Shan’ani pengarang kitab Mushannaf Abdurrazik. Di kota ini juga lahir Ilmuan Hasan bin Ahmad Al Hamadani, Alkamah bin Zi Jadn, Wassah El-Yaman, puitisi  Abdul Khalik bin Abu Talah As-Syahabi dan ulama-ulama lainnya.

0 Response to "San’a"

Post a Comment